Hai teman-teman!Aku cuma mau salam aja kok.Ya ini blog pertama ku jadi aku perlu masukan banget nih.Aku jg pengen tanya gimana sih cara memperindah blog,tambahin scroll up,buat judul blog berkelap-kelip,ada hujan emo,bikin banner,dan blablabla.Ya begitulah.Maaf ya kalau GJ.
Aku jg pengen di follow gitu.Untuk ke dpnnya nanti mungkin bakal aku tambahin cerpen,tips,dan masih byk lg deh.Semoga saja blog ini berguna bg kalian ya!Maaf aku blm tambahin Disqus soalnya aku bingung urutannya.Ya kalo mau komen bs di kotak komen dan Cbox.Oh ya kalau mau follow aku bisa di Disqus dan di twitter.Salam kenal semua!Oh ya selamat membaca cerbungnya ya!
Keadaan kelas waktu istirahat
itu sedikit ribut.Semua tengah membicarakan hasil UAS mereka,terutama hasilnya
Pieter Kazume,anak yang rangking satu di kelasku.Aku menganggapnya hal biasa
saja.Nilaiku yang rata-rata 85 waktu UTS kemarin.mana mungkin bisa mengalahkannya.Dikelasku
aku adalah rangking empat waktu UTS.Ya...ya...memang cukup memuaskan bisa masuk
lima besar,tapi dari dulu aku ingin menjadi juara satu.Oh iya kenapa aku belum
dapat kertas hasil UAS ya?
"Chia-chan,kok
bengong aja?"tanya Yumi memecah lamunanku.Sontak aku kaget.
"Ah Yu-chan
ini!Aku hanya terbawa alam imajinasi saja,"jawabku enteng.
"Huh kamu nih
berimajinasi saja!Lebih baik kau membuat cerpen saja kalau begitu."
"Kau tahu kan aku
hanya suka menggambar.Oh iya mana Azuka?"
"Azuka sakit jadi
nggak masuk."
"Oh..."
"Kasihan ya Azuka"
"Oh iya kamu
rangking berapa?"
"tiga!"jawab
Yumi sambil memperlihatkan kertas hasil UAS-nya.Aku pun melihatnya.
"Wah gila!Kamu kok
IPS-nya bisa dapet seratus sih?Kan susah..."
"Ah itu mah nggak
seberapa!"ucapnya sombong sambil menjentikkan jari.
"Huh baru rangking
tiga aja bangga banget!Tuh lihat Kazume yang hampir semua pelajarannya
seratus."
"Ih Chiaki mah
gitu!Eh tapi aneh juga ya,masa Kazume ulangannya dapat seratus kecuali
IPA?"
"Iya juga sih.Itu
anak QI-nya seberapa ya?Otaknya encer banget..."
"Iya ya dia kayak
gurunya aja yang tahu kunci jawabannya..."
"Oh iya siapa yang
rangking dua dikelas kita?"
"Umm..."jawab
Yumi terpotong.Tiba-tiba saja datang Kazume.
"Chiaki..."kata
Kazume terpotong.Ia tersenyum sinis.
"Kenapa
hah?"tanyaku.Aku tidak suka sikapnya.
"Ternyata kau bisa
juga mengejarku..."
"Apa?Apa aku nggak
salah dengar...Tidak mungkin!Aku aja belum dapat kertas UAS-ku,bagaimana aku
tahu?"
"Nih lihat
sendiri!"katanya sambil memberikanku kertas hasil UAS-ku.Langsung ku
terima.Kubaca sekilas.Catatan:rangking 2.Hah!Aku nggak salah baca nih?Masa
sih...
"Rangking...rangking
dua!"seruku dengan suara gemetar."Hore aku
berhasil!Yesss...Yuhu!"seruku.
"Wah hebat
Chiaki!"puji Yumi.
"Oh iya,kenapa
kertas ini ada ditanganmu?"tanyaku curiga sambil memicingkan mata.
"Aku menerimanya
dari tangan kananku,Andrew yang membagikan hasil UAS.Aku minta dia memberikan
hasilmu..."jelasnya."Sudahlah yang terpenting aku mau
menantangmu.Kalau kamu bisa mengalahkanku aku turuti kemauanmu kalau kamu kalah
kamu harus menuruti perkataanku.Dengar semuanya!Kalian akan menjadi saksi dari
tantangan ini!"serunya sampai satu kelas mendengar.
"Apa?!"aku
langsung bangkit berdiri dari kursiku."Mana mungkin aku bisa
mengalahkanmu?"kataku kemudian dengan suara lantang.
"Ayolah cuma
tantangan kecil saja!The Challenge start
now!"katanya.Lalu dia pergi dari tempat dudukku.Aku diam seribu
bahasa.Aduh seenaknya saja dia buat tantangan seberat itu.Satu kelas dengar
pula.Duh kalau aku kalah,aku akan dikucilkan dan menjadi budaknya Kazume.Duh
malunya aku...Harga diriku bakalan diinjak-injak...
Yumi menepuk
punggungku,"Sudahlah kawan.Lupakan saja!Lebih baik kita raya kemenangan
kita!"
"Dimana?Di cafe
Berry Pancake?"tebakku.
"Yup betul
sekali!Hari Minggu ya?"Aku hanya mengangguk lemas.
***
Malamnya...
Ketika makan malam bersama aku tidak
berselera makan...Aku masih memikirkan tantangan Kazume.
"Chi,kok nggak dia
makan!Ayo dong di makan kan ini kado spesial buat kemenangan kamu..."ucap
Ibu.Ya mereka sengaja membuatkan ini untukku dan adikku.Penghasilan Ayahku
sedikit sekali walau bekerja di perusahaan terkenal.Ibuku juga ikut
membantu,sehari-hari Ibuku berjualan makanan di pasar.Mereka berdua rela
bekerja keras demi sekolah kami.Katanya sekolah lebih penting.Mereka jadi tidak
sempat membeli keperluan mereka.Aku sungguh terharu.
"Hiks...Hiks..."aku
mulai menangis.
"Kenapa
Chiaki?Kamu sakit,nak?"tanya ayah khawatir.
"A..ak...aku..."
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar